Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Asah Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak



Tubuh kembang seorang anak tidak dapat luput dari berkembangnya motorik kasar dan juga halus yang dimiliki. Motorik kasar yang dimiliki oleh anak biasanya berhubungan dengan kemampuan otot besar, sedangkan motorik halus berhubungan dengan otot kecilnya. 

Motorik halus sangat berkaitan dengan motorik kasar, jadi kemampuan motorik halus sebaiknya harus imbang dengan motorik kasar. Perkembangan motorik halus dan kasar pada anak sebaiknya diperhatikan dengan baik, karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. 

Kemapuan motorik kasar biasanya berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, misalnya berdiri dengan satu kaki ketika memakai celana, memanjat tempat tidur hingga masuk ke dalam mobil. Sedangkan kemampuan motorik halus dapat meliputi keterampilan menulis, menggabar, menggunting dan lainnya. 

Tumbuh kembang yang dilalui anak berbeda-beda. Jadi tidak dapat disamakan antara anak yang satu dengan lainnya. Saraf motorik yang lebih dulu berkembang yaitu motorik kasar. Hal ini dapat dibuktikan dengan kemampuan anak untuk berjalan lebih dulu terlihat daripada kemampuannya menulis. 

Kemampuan motorik kasar juga diawali dari bagian atas, yakni ketika masih usia bayi si kecil hanya belajar untuk mengangkat kepalanya saja, kemudian mengangkat tubuhnya, kemudian berlatih untuk duduk, merangkak, hingga berjalan. 

Perkembangan motorik yang terlambat sebaiknya perlu diwaspadai, karena berhubungan dengan fungsi yang dimiliki oleh organ tubuh tertentu. Untuk menghindari hal tersebut, simak beberapa cara asah perkembangan motorik kasar pada anak sejak bayi:

1. Biasakan Tummy Time ketika bayi

Kegiatan tummy time memberi manfaat yang baik bagi perkembangan anak. Kegiatan tummy time merupakan kegiatan tengkuran dan bertumpu pada perut. Tummy time biasanya berfungsi untuk memperkuat otot leher dan punggung. Lakukan kegiatan ini sekitar 1 hingga 2 menit. 

2. Ajarkan Memalingkan Muka

Kegiatan memalingkan muka atau menoleh biasanya dirangsang menggunakan suara-suara atau mainan tertentu sehingga anak menoleh memutar kepalanya mencari sumber suara tersebut. 

3. Ajarkan Anak Duduk 

Setelah organ tubuh bagian atasnya berfungsi dengan baik, maka tahapan latihan selanjutnya yaitu mengajarkan anak untuk duduk. Awali latihan duduk dengan membuatnya nyaman berada di posisi duduk bersandar, baik bersandar pada tubuh orang tua atau bantal. Otot punggung anak akan terlatih hingga kuat untuk menyangga beban tubuhnya. 

4. Ajarkan Lempat Tangkap

Kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu lempar tangkap bola. Biasanya anak suka untuk melakukan kegiatan ini karena dianggap sebagai hal baru yang menyenangkan. Secara tidak langsung anak akan menangkap dan melemparkan kembali bola yang telah ada di tangannya.

5. Latih Untuk Berdiri

Latihan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengasah perkembangan motorik kasar pada anak yaitu dengan berdiri dan belajar berjalan. Ini merupakan kegiatan akhir yang menentukan apakah saraf yang dimiliki anak dapat berfungsi secara maksimal atau tidak. 


Kemampuan motorik yang ada pada diri anak sangat berperan penting bagi perkembangan kemampuan anak ketika berada di usia sekolah dasar. Pada usia SD anak-anak dituntut untuk mampu menyingkronkan antara motorik kasar dan juga motorik halus yang dimilikinya. 

Agar mereka mampu menyeimbangkan motorik kasar dan halus yang dimiliki, sebaiknya pantau perkembangan anak sejak ia dilahirkan, sehingga momen tumbuh kembang yang seharusnya dilalui dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Azza Blog
Azza Blog Pengajar di MI Muhammadiyah 1 Plabuhanrejo

Posting Komentar untuk "Cara Asah Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak"