Ingin Punya Anak Mandiri? Simak Berikut Tipsnya!

Sikap mandiri merupakan hal terpenting yang harus ditanamkan pada diri anak. Sikap mandiri akan melekat hingga dewasa jika diajarkan sejak 2-5 tahun. Anak akan mengukir memori yang sulit dilupakan ketika belajar pada usia tersebut, dimana usia tersebut biasanya disebut dengan golden age.

Agar semakin yakin, mari kita simak beberapa kelebihan anak memiliki sikap mandiri:

1. Merasakan Kebebasan.

Anak akan merasa sebuah kebebasan ketika dia memiliki sikap yang mandiri. Dia tidak akan merasa ketergantungan kepada orang lain.

2. Lebih Progresif.

Yang dimaksud progresif yaitu anak akan lebih bersemangat dalam mengejar segala cita-cita dan impian.

3. Berpikir Inisiatif.

Anak yang mandiri akan mampu berpikir secara kritis serta mampu menampilkan ide-ide baru.

4. Semakin Percaya Diri.

Anak mempunyai rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

5. Mampu Mengendalikan Diri.

Ketika anak sudah memiliki kemandirian yang tinggi, anak sudah pasti cenderung mampu mengendalikan diri.

Sikap mandiri tersebut tidak akan dapat langsung berhasil seketika, namun memerlukan proses yang panjang. Beberapa orang tua mungkin menganggap ini sebagai sebuah tantangan.

Karena pada dasarnya, proses menumbuhkan sikap mandiri pada anak sejatinya dimulai dari diri orangtua, yakni memberikan anak kepercayaan untuk bisa melakukan aktivitasnya sendiri.

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membentuk sikap mandiri pada anak:

1. Biarkan Menentukan Pilihan.

Meskipun anak memilih sebuah pilihannya sendiri, namun orang tua masih memiliki kewajiban untuk mengarahkan. Ajak anak diskusi terlebih dahulu sebelum anak mengambil sebuah keputusan.

Ketika berdiskusi, orang tua hanya memiliki peran untuk memberi pendapat akan baik dan buruknya sebuah keputusan yang ingin diambil anak.

2. Berikan waktu dan Kepercayaan.

Mandiri dapat diajarkan sejak dini melalui hal-hal yang sebenarnya sepele, seperti: menata tempat tidur. merapikan mainan, serta membawa segala barangnya sendiri. Hargai semua yang telah dikerjakan oleh anak dan jangan pernah berkomentar negatif.

3. Beri Kesempatan Menyelesaikan Masalah.

Sebuah masalah biasanya membuat beberapa anak merasa takut. Jadi selalu temani anak dengan cara mendengar dan menerima perasaan yang dialami pada saat itu, tanpa menghakimi, tanpa perlu tergesa-gesa memberikannya solusi.

4. Hindari memaksa

Jangan pernah memaksa anak untuk melakukan sesuatu, karena semua yang diawali dengan paksaan tentunya berakhir tidak baik, bahkan membuat anak semakin liar.